YOUR PARTNER TO BE ENTREPRENEUR

YOUR PARTNER TO BE ENTREPRENEUR

Selasa, 30 September 2014

ISLAM DAN KEWIRAUSAHAAN


Oleh: Ustadz Nur Saudi

Sebelum buka puasa bersama diisi oleh seorang ustadz yg luar biasa. Beliau sangat menjunjung tinggi kedisiplinan yg bersumber dari ajaran islam. Sempat beliau mengkritik cara bersikap kami atau akhlak dalam menghargai seseorang yang berbicara. Begitu juga tentang pelatihan kedisiplinan yg diadakan di YONZIKON 13, bahwa semua materi tentang kedisiplinan sudah tercantum dalam Al-Qur’an. Disiplin yang jelas-jelas diajarkan dalam islam salah satunya adalah disiplin dalam sholat. Sesungguhnya islam pun dengan kompleks mengajarkan umatnya untuk berdisiplin shalat, puasa dan banyak lagi amalan yg mengajarkan kita akan disiplin. Beliau sangat menyayangkan sekali betapa umat islam cenderung mengacu pada sumber ilmu yg salah, padahal Al-qur’an sebagai mukjizat Rasulullah saw. Telah ditegaskan oleh Allah sebagai petunjuk kehidupan di dalam Al-qur’an;

ذَلِكَ الْكِتَابُ لا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ

Kitab (Al Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa(QS.2:2)

Di awal surat Al-baqarah Allah menekankan bahwa Al-qur’an ini sumber ilmu yang terjamin kebenarannya. “La raiba fihi” tanpa ada sedikitpun keraguan di dalamnya. “Huda” yang berarti petunjuk ini bermakna bahwa sebagai sumber segala aspek ilmu hendaknya Al-qur’an menjadi petunjuk bagi umat islam khususnya. Sedangkan objek dari ayat tersebut adalah orang yg bertaqwa. Allah menekankan dalam akhir ayat tersebut, bahwa al-qur’an sebagai sumber segala ilmu, sebagai petunjuk, akan tetapi semua itu didapat atas dasar taqwa terhadap Allah. Tingkatan insan dimana dalam kesehariannya dia menerapkan prinsip “Al-amru bil ma’ruf wan nahyu ‘anil munkar”.
Kaitannya dengan bisnis, bahwa semuanya harus bermuara kepada Al-qur’an. Dengan harapan menjadi seorang pengusaha yg bertaqwa sehingga semua jenis usaha yang dimiliki mempunyai pondasi spiritual yang sangat kokoh. Janji Allah dalam Al-qur’an adalah haq. Jika semua pekerjaan kita landasi dengan spirirual yang kuat niscaya Allah akan meridhai segala usaha kita.

Dalam ayat lain dijelaskan:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ  إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ

”Hai orang-orang yang beriman, masuklah kalian ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah mengikuti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagi kalian.” (TQS. Al-Baqarah [2]: 208)

Dari kata “kaffah” yang berarti keseluruhan, dalam hal ini totalitas kita dalam berbagai pekerjaan khususnya dalam islam. Kaitan dengan bisnis, jika kita membangun sebuah usaha hendaknya totalitas, memperhatikan semua aspek entah dari ilmu kewirausahaan terutama dasar spiritual kita. Janganlah kita hanya mengandalkan mu’amalah ma’annas saja tanpa memperhatikan segi mu’amalah ma’allah.

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَاْلأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاللهُ عِندَهُ حُسْنُ الْمَئَابِ {14}* قُلْ أَؤُنَبِّئُكُم بِخَيْرٍ مِّن ذَلِكُمْ لِلَّذِينَ اتَّقَوْا عِندَ رَبِّهِمْ جَنَّاتُُ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا اْلأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَأَزْوَاجُُ مُّطَهُّرَةُُ وَرِضْوَانُُ مِّنَ اللهِ وَاللهُ بَصِيرُُ بِالْعِبَادِ {15}

"Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, berupa: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).(14) Katakanlah, 'Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?'Untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya. Dan (mereka dikaruniai) istri-istri yang disucikan serta keridhaan Allah. Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hambaNya.(15)

Ayat terakhir yang dijelaskan menggambarkan tentang kecintaan manusia dengan hal-hal duniawi. Meski setidaknya setiap manusia mempunyai nafsu duniawi, harusnya mampu diminimalisir. Setiap zainun (keindahan) di dunia hanya cipratan kecil dari janji Allah, yaitu surga. Harapan dari pengusaha yang dilahirkan oleh Kampus Umar Usman ini mampu menjunjung tinggi nilai islam dan menjadi pendakwa lewat wasilah berbisnis.
Menjadi seorang pengusaha telah dicontohkan oleh Rasulullah tentang adab berdagang dengan akhlak mulia. Dalam marketing islam sudah mendidik umatnya lewat tali silaturrahim.

”Siapa yang ingin rezekinya diperluas dan umurnya panjang maka hendaknya ia bersilaturrahmi.”
(HR. Bukhari)

Tidak diragukan lagi bahwa islam telah lengkap mengatur seluruh aspek kehidupan umat manusia dari kita lahir sampai meninggal. Sungguh sangat disayangkan jika umat islam sendiri tidak sadar akan potensi sumber ilmu dan petunjuk yang termaktub dalam Al_Furqan. Semoga dengan bimbingan spiritual dan karakter yang diberikan oleh ustadz Nur Saudi bermanfaat buat bos-bos Umar Usman.


“jika urusan kita dengan Allah sudah beres, maka Allah akan mengurusi urusan kita di dunia. In sya Allah...”.

0 komentar:

Posting Komentar